"Living in Japan" is a complete guide for foreigners currently living in Japan or contemplating making a home there. From the great expectations before arrival to the shock of actually being immersed in one of the most unique cultures in the hectic modern world, from finding housing to finding work, and from adjusting to the expatriate community to the many challenges of making a way into the h…
Konsep ‘pintu belakang’ dalam suasana pascaperang dan pascakolonial bukan saja tidak berlaku, tetapi sungguh merupakan hal yang tidak patut. Akan tetapi, hendaknya mulai sekarang perlu dipikirkan untuk menganggap pantai selatan ini sebagai bagian depan, seperti juga halnya pantai Sumatera Barat dan pulau-pulau selatan di kepulauan Nusa Tenggara yang menghadapi Samudera Hindia. Begitu pula k…
Buku ini membahas pendekatan penulis dalam menafsirkan sejarah politik Indonesia, khususnya gejolak revolusi di Jakarta (1945–1949). Ia mengkritik keterbatasan alat konseptual yang sering hanya relevan untuk periode tertentu, dan menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkesinambungan. Penulis menyoroti ketegangan antara kepentingan negara dan kepentingan bangsa—atau antara represe…
Pada suatu hari, Darmagandhul, seorang murid yang tajam hatinya, bertanya kepada gurunya, Kiai Kalamwadi, tentang awal mula kenapa penduduk Jawa meninggalkan agama Shiwa Buddha dan beralih memeluk agama Islam. Pada saat itulah Kiai Kalamwadi mulai menyadari bahwa rahasia kehancuran Majapahit dan Jawa yang tersembunyi selama berabad-abad patut dibabarkan kepada Darmagandhul, agar menjadi pelajar…
Perkembangan ilmu pengetahuan akan bertambah seiring dengan perkembangan teknologi sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan yang berhubungan, meskipun perkembangan teknologi tidak akan selaras.
Buku ini membicarakan salah satu episode penting sejarah Aceh yang penuh dengan pergolakan, yaitu Peristiwa Daud Beureueh. Kendati telah banyak dibicarakan, buku ini menjadi menarik karena ditulis oleh seorang pelaku penting dalam peristiwa itu. Menurut penulis, pemberontakan Daud Beureueh ini bukan merupakan gerakan separatif karena Aceh hanya menuntut status otonomi Daerah Tingkat 1.