"Hari kemenangan" bagi umat Islam itu sontak berubah jadi hari pertumpahan darah, ldul Fitri 1419 H di Ambon menjadi titik awal runtutan peristiwa yang dalam berbulan-bulan berikutnya mencabik-cabik kerukunan antar umat beragama di kota itu. Wilayah Ambon yang sering disebuts ebagai teladan bagi kerukunan antar umat beragama di Indonesia, kini porak poranda. Apa gerangan yang memicunya? Bagaima…
Bangsa Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaan melalui dua jalur perjuangan yaitu bersenjata dan diplomasi. Salah satu produk penting jalur perjuangan diplomasi itu adalah Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani 25 Maret 1947. Buku ini ditulis oleh para pakar dari Indonesia dan Belanda yang memberi gambaran retrospektif yang bulat mengenai berbagai aspek sekitar saat Perjanjian Linggarjati…
Di dalam buku Menuju Puncak Kemegahan (Sejarah Kerajaan Majapahit) ini memfokuskan kajiannya pada masa-masa awal berdirinya kerajaan Majapahit hingga mencapai kejayaannya di tangan Gadjah Mada. Ini karena (1) Majapahit adalah ikon peradaban Hindu-Jawa yang tertua di Jawa. Selama kira-kira 233 tahun Majapahit berdiri di tanah Jawa: 184 tahun sebagai kerajaan yang merdeka, dan 49 tahun sebagai ne…
Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami masa lampau yang gemilang, yaitu masa kebesaran kerajaan Sriwijaya dan masa kebesaran kerajaan Majapahit. Buku ini berfokus dalam menyampaikan penelitian Slamet Muljana tentang kerajaan Sriwijaya, yang di masa lampau pernah menguasai maritim Semenanjung Malaya. Pemaparan sejarah Sriwijaya di buku ini dimulai dengan negara Kuntala sebag…
Dalam buku yang merupakan revisi atas disertasinya ini, Akira Nagazumi membuktikan bahwa kelahiran Budi Utomo bukan seka- dar kisah "bangunnya si molek Insulinde dari tidur yang lelap". Dengan hidup ia menggambarkan gejolak awal kesadaran kebangsa- an yang merasuki siswa STOVIA pada dekade-dekade awal abad ke-20. Nagazumi terinci menja barkan perkembangan Budi Uto- mo, "salah satu organisasi- o…
Buku ini memuat kisah Pertempuran Empat Hari di Solo dan sekitarnya pada masa Revolusi 1945. Disajikan dalam bentuk bunga rampai cuplikan sejarah, buku ini merekam perlawanan rakyat, pemuda, dan tentara Republik Indonesia melawan Belanda dan Sekutu. Karya ini menyoroti dinamika politik, militer, serta dampak sosial pertempuran bagi masyarakat Surakarta.
Buku ini memuat mengenai pergerakan rakyat Indonesai pada masa merebut kemerdekaan. Bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari rangkain perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Sejarah mencatat adanya perang melawan penjajah Belanda, mulai dari himpunan-himpunan kecil kesukuan hingga yang terorganisasi secara modern dengan tujuan kemerdekaan. Dan pergerakan tersebut memanas pada awal abad 20.
Kenyataan bahwa sebuah peradaban besar pernah mengambil tempat di bumi Nusantara kini bukan hanya cerita belaka. Berbagai penemuan spektakuler dan mencengangkan terbaru, diungkap dalam buku ini. Penulisnya adalah orang Indonesia, dan pembahasannya pun dikaitkan dengan beberapa teks yang termuat pada Kitab Suci. Sehingga siapa pun yang membacanya dapat mengambil manfaat besar dari berbagai sudut…
Konsep ‘pintu belakang’ dalam suasana pascaperang dan pascakolonial bukan saja tidak berlaku, tetapi sungguh merupakan hal yang tidak patut. Akan tetapi, hendaknya mulai sekarang perlu dipikirkan untuk menganggap pantai selatan ini sebagai bagian depan, seperti juga halnya pantai Sumatera Barat dan pulau-pulau selatan di kepulauan Nusa Tenggara yang menghadapi Samudera Hindia. Begitu pula k…
Buku ini membahas pendekatan penulis dalam menafsirkan sejarah politik Indonesia, khususnya gejolak revolusi di Jakarta (1945–1949). Ia mengkritik keterbatasan alat konseptual yang sering hanya relevan untuk periode tertentu, dan menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkesinambungan. Penulis menyoroti ketegangan antara kepentingan negara dan kepentingan bangsa—atau antara represe…